Page 167 - Profil Desa Budaya Srimulyo
P. 167
Peninggalan warisan Budaya/
No Judul Cerita rakyat Garis Besar Cerita Rakyat
Petilasan yang Terakhir
Arjo, Kelurahan Sandeyan dipimpin oleh Dhemo/Khunting, dan
Kelurahan Jolotirto yang dipimpin oleh Wongso Sediro.
Penggabungan ini dilakukan pasca kemerdekaan tepatnya pada
tanggal 10 Oktober 1946 berdasarkan UU RI no 13 tahun 1946
tentang penghapusan Desa-Desa perdikan yaitu penghapusan
Desa-Desa dalam tata Negara Belanda yang dinamakan
“Virjedesa”.
Selanjutnya setelah lebur menjadi Desa Srimulyo, keempat
kelurahan tersebut menjadi "Kring" yakni Kring Bintaran, Kring
Payak, Kring Sandeyan, dan Kring Jolosutro. Dalam
perkembangannya, pada tahun 1964 keempat kelurahan tersebut
dan dusun-dusun (pedukuhan-pedukuhan) di dalamnya digabung
menjadi Desa Srimulyo. Pembagian Kring-kring tersebut tidak
dibakukan secara administrasi pemerintahan, akan tetapi akan
sangat bermanfaat dalam penunjang-penunjang kegiatan
operasionalisasi pemerintahan Desa Srimulyo, apalagi ikatan-
ikatan emosional warga masyarakat masih cukup erat yang
didukung oleh letak geografis yang berdampingan, kesamaan
potensi wilayah dan eratnya kegiatan sosial budaya masyarakat