Melalui Jamu, Puskesmas Piyungan Hadirkan Upaya Halau Covid sekaligus Hidupkan Pemberdayaan

Piyungan (Kabar Gerbang Madu),- Puskesmas Piyungan ditunjuk sebagai salah satu puskesmas yang dikembangkan untuk pelayanan kesehatan tradisional dan komplementer, salah satunya adalah pengembangan tanaman obat tradisional dan pengembangan jamu sebagai pendukung layanan pengobatan tradisional. Salah satu inovasi yang diimplementasikan adalah dukungan distribusi jamu tradisional untuk pasien Covid-19 yang tengah menjalani isolasi mandiri.

Kepala Puskesmas Piyungan, dr. Seta Nurhayati Mularum M.Sc dihubungi melalui sambungan telepon (25/8) mengatakan, “Tujuan kegiatan ini adalah sebagai upaya promosi jamu sekaligus mendukung percepatan pemulihan kesehatan pasien-pasien Covid-19.”

Menariknya, kegiatan ini sekaligus dilaksanakan sebagai upaya menghidupkan pemberdayaan masyarakat terutama kader kesehatan, karena jamu yang didistribusikan tersebut diproduksi oleh padukuhan binaan yang ada di Kalurahan Srimulyo, yakni Padukuhan Ngelosari. Didukung penganggaran Dana Keistimewaan, sebanyak 900 botol mulai diproduksi pada Minggu (22/8), 500 botol didistribusikan kepada warga yang tengah isolasi mandiri, baik pasien maupun warga yang kontak erat dengan pasien serta 400 botol didistribusikan untuk promosi kepada masyarakat.

“Ramuan jamu ini tentu bukan ramuan sembarangan, karena mengacu pada Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease (Covid-19) Revisi ke-5 yang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan RI per 13 Juli 2020,” ujar Seta menambahkan. Ramuan yang komposisinya terdiri atas kunyit, lengkuas, jeruk nipis, dan gula jawa tersebut dapat diminum 2 kali sehari sebanyak 1 ½ cangkir untuk meningkatkan imunitas tubuh, terutama bagi pasien Covid-19.

(Foto:  Inoeng, Kontributor: Je)

Komentar *

Nama *

Alamat Email

No. HP *

[Ganti Gambar]

Kirim Komentar