Berita Desa

Sosialisasi Progam WOW MANTUL (Wolbachia Wis Masuk Bantul) di Kalurahan Srimulyo

21 Februari 2022
Administrator
Dibaca 1.090 Kali
Sosialisasi Progam WOW MANTUL (Wolbachia Wis Masuk Bantul) di Kalurahan Srimulyo

Piyungan (Kabar Gerbang Madu),- Untuk mengantisipasi terjadinya kasus demam berdarah Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul dan Puskesmas Piyungan menyelenggarakan kegiatan sosialisasi bersama Forkompin Kapanewon Piyungan, Dukuh-dukuh dan kader setempat terkait Progam WOW MANTUL (Wolbachia Wis Masuk Bantul) di Aula Balai Kalurahan Srimulyo pada Rabu lalu (16/2).

 

Agenda tersebut dalam rangka memberikan sosialiasasi program Wolbachia Wis Masuk Bantul yaitu program pengendalian DBD di Kabupaten Bantul. Dalam kegiatan sosialisasi yang disampaikan oleh tim pengarah program dijelaskan terkait rangkaian setelah sosialisasi selanjutnya akan dilaksanakan rekrutmen tenaga untuk tingkat pedukuhan yang akan dilatih mengenai teknis alur program.

 

WOW MANTUL merupakan program pengendalian dengue dengan teknologi nyamuk Aedes aegypti ber-Wolbachia yang diimplementasikan di wilayah Kabupaten Bantul, mencakup 11 Kapanewon, 38 Kalurahan, dan 519 Padukuhan. Sekitar 20.000 ember berisi telur nyamuk ber-Wolbachia akan dititipkan di rumah orang tua asuh dan fasilitas umum.

 

Tahapan pelaksanaan program meliputi Bimtek tingkat Kalurahan, Pendataan orang tua asuh, Penitipan ember, penggantian paket telur, monitoring dan penarikan ember. Dari program Wow Mantul ditargetkan menurunkan virus Dengue, belajar dari penanganan di Kota Yogyakarta, nyamuk dengan ber Wolbachia terbukti menurunkan 77% kasus DBD.

 

Teknis pelaksanaan yang direncanakan di mulai bulan Maret 2022 tersebut, diawali dengan memberikan informasi terkait teknologi dan penerapan teknologi. Berikutnya mendapatkan persetujuan dari OTA yang akan di data nama, alamat dan titik ordinat. Alur selanjutnya rumah warga yang bersedia akan mendapat ember yang berisi telur nyamuk (ERC), rumah-rumah yang bersedia dititipi ember ditentukan oleh pemerintah setempat.

 

Penitipan ember yang berisi telur nyamuk tersebut dilakukan sampai frekuensi Wolbachia mencapai level 80% sehingga dapat memberikan dampak nyata, signifikan serta memberikan proteksi dari penyakit DBD. Dengan perkiraan ember yang dititipkan selama 6-8 bulan, dengan masa penggantian telur dilakukan setiap 2 minggu sekali.

 

Masyarakat juga diminta tetap melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Yakni melalui 3 M, menguras tempat-tempat yang menjadi perindukan nyamuk. Menutup rapat-rapat tempat penampungan air. Memanfaatkan limbah barang bekas yang berpotensi menjadi tempat kembang biak nyamuk. entunya program ini dilaksakan agar penyebaran wabah penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) dapat terkendali dan ditekan jumlah kasusnya, terutama di wilayah Kalurahan Srimulyo. (Foto: Inoeng, Kontributor:Imana)

 

Bagikan artikel ini:
Kirim Komentar

Komentar baru terbit setelah disetujui Admin

CAPTCHA Image